Istilah
mitos sudah lama dikenal, bisa dikatakan mitos ialah sesuatu berupa wacana
(bisa berupa cerita, asal-usul, atau keyakinan) yang keberadaannya satu paket
dengan pantangan yang tidak boleh dilanggar. Orang bilang menentang mitos itu
”pamali” (dosa) bisa kualat. Keberadaan mitos sangat erat kaitannya (jadi inget
mapel sosiologi SMA hehehe) dengan adat istiadat yang masih bersifat
tradisional. Terutama pada sebagian masyarakat yang masih meyakini ajaran
animisme dan dinamisme. Mitos dengan aturan yang telah lampau tidak bisa begitu
saja disisihkan, akan banyak hal yang harus dilalui untuk menciptakan perubahan
itu. Tetunya tidak semudah menutup buku.
Logika,
lebih menitik beratkan pada analisis pikiran dan kemajuan persepsi dengan kata
lain lebih menonjolkan peran pikiran yang masuk akal dan angka kemungkinannya
lebih tinggi dibanding angka ketidakmungkinannya. Benarkah mitos selalu
memiliki alasan yang logis? Berbeda dengan masyarakat tradisional yang masih
meyakini adanya mitos sebagai sesuatu yang harus diperlakukan hati-hati,
masyarakat modern tidak begitu adanya, mungkin karena telah banyak fasilitas
canggih yang bisa menepis kepercayaan tentang mitos.
”kalau
makan jangan depan pintu nanti yang mau nglamar kamu balik lagi. Dasar anak
muda zaman sekarang, dikasih tau orang tua kok malah ngeyel, katanya mitos lah,
tahayul lah, nanti kalo sudah kena batunya aja baru nyesel ”. Kata seorang
Nenek pada cucunya. Pernah mengalami kejadian yang serupa ? sebetulnya kalau
dipikir-pikir lagi kata-kata si Nenek ada benernya juga alias masuk akal.
Tidak
ada salahnya menganalisis sebentar tentang hubungan mitos dengan logika dengan
cara mengambil beberapa contoh mitos dan mengkaitkannya dengan pemikiran yang lebih
masuk akal. Misalnya :
*
Anak gadis dilarang keras makan di depan pintu, katanya bisa batal dilamar
orang alias balik kucing. (ini mitosnya). Kalau dipikir-pikir memang tidak
pantas makan di depan pintu, fungsi pintu hanya untuk jalan keluar masuk saja.
Kalau memang makan ya di ruang makan atau di tempat yang layak untuk makan.
Hubungan dengan yang nglamar balik lagi apa ya ? otomatis balik, semua cowok
pasti pengen calon istri yang punya sopan santun, lah kalau makannya di depan
pintu dan berdiri pasti ilfeel (ntar disangka kuda, kan makannya kuda berdiri).
Karena itu ga jadi nglamar.
*
Mitos lain, calon pengantin perempuan dilarang keras keramas ketika dekat hari
H kenapa ? katanya supaya tidak turun hujan deras ketika resepsi berlangsung
yang bisa mengacaukan acara. Masuk akal tidak ya ? keramas dan hujan ?
logikanya kenapa calo pengantin perempuan dilarang membasahi rambutnya
(keramas) karena kata penata rias pengantin, kalau rambut yang akan disanggul
itu di keramasi maka tekstur rambut jadi halus dan lembek ini menyulitkan si
penata rambut memasang sanggul. Jadi ketika hari H si calon pengantin tidak
boleh keramas supaya lebih mudah disasak dan dipasang sanggul. (kalau aku mah
kerudungan aja pas nikah, biar bisa keramas sesukaku hehehe) urusan hujan
cuekin aja, cari bulan nikahnya dimusim kemarau biar ga keujanan.
*
Kalau nyapu harus sampai tuntas jangan dikumpulin dipojokan, nanti biar
rejekinya tidak mampet (ini mitosnya). Kalau dimarahin sama Ibu, Nenek, atau
buyut kamu soal ini jangan marah dulu, pikirin aja yang masuk akal, yang disapu
pasti kotoran dan debu kan ? kalau terlalu lama dikumpulin di pojokan setiap
kamu nyapu jadinya rumah atau kamar kamu bakal kotor, kalau keadaan kotor pasti
bikin malas. Jadinya tidak bisa melakukan sesuatu hal yang bisa menguntungkan,
misalnya gara-gara kamar kotor malas belajar bisa jadi kan, akhirnya rejeki
baik untuk dapat nilai bagus terhambat kan ? anggap saja begitu.
*
Seorang Ayah yang pulang kerja, ketika punya baby harus ke kamar mandi dulu
untuk cuci tangan dan kaki, katanya supaya setan dari luar yang ikit di badan
si Ayah tidak menakuti bayinya. Logika untuk itos ini mudah saja tentu saja
orang yang pulang kerja lewat jalan yang penuh dengan debu dan kotoran, belum
lagi kalau macet dan asap kendaraan menempel di baju. Bayi yang baru lahir
belum memiliki anti body yang kuat jadi rentann terkena berbagai macam
penyakit. Debu dan kotoran yang menempel di baju si Ayah ialah sarang kuman dan
virus, jadi harus dihilangkan dulu dengan cara cuci tangan dan kaki, lebih baik
lagi kalau mandi dulu, baru timang-timang anak tersayang.
Ini
hanya beberapa contoh, mitos dan logika bukanlah sesuatuyang perlu
diperdebatkan, santai saja karena pada setiap mitos pasti punya alasan yang
logis. Mungkin cara penyampaiannya saja yang kurang tepat, jadinya anak muda
seperti kita suka ngeyel….hehehehe