Sidik
jari merupakan identitas pribadi yang tak mungkin ada yang menyamainya. Jika di
dunia ini hidup 6 miliar orang, maka ada 6 miliar pola sidik jari yang ada dan
belum ditemukan seseorang yang memiliki sidik jari yang sama dengan lainnya.
Karena keunikannya tersebut, sidik jari dipakai oleh kepolisian dalam
penyidikan sebuah kasus kejahatan (forensik). Makanya pada saat terjadi sebuah kejahatan, TKP
akan diclear up dan dilarang bagi siapa saja untuk masuk karena dikhawatirkan
akan merusak sidik jari penjahat yang mungkin tertinggal di barang bukti yang
ada di TKP.
Ada
tiga jenis sidik jari yaitu Whorl
(lingkaran), Loop (sangkutan) dan Arch (busur). Sifat-sifat atau karakteristik
yang dimiliki oleh sidik jari adalah parennial nature yaitu guratan-guratan
pada sidik jari yang melekat pada manusia seumur hidup, immutability yang
berarti bahwa sidik jari seseorang tak akan pernah berubah kecuali sebuah
kondisi yaitu terjadi kecelakaan yang serius sehingga mengubah pola sidik jari
yang ada dan individuality yang berarti keunikan sidik jari merupakan
originalitas pemiliknya yang tak mungkin sama dengan siapapun di muka bumi ini
sekali pun pada seorang yang kembar identik.
Ilmu
yang mempelajari sidik jari adalah Daktiloskopi yang berasal dari bahasa Yunani
yaitu dactylos yang artinya jari jemari atau garis jemari dan scopein yang
artinya mengamati.
Uniknya
lagi, sidik jari dapat pula dijadikan panduan mengidentifikasi bagaimana
potensi seseorang, jadi sebenarnya kita bisa mengetahui bakat atau potensi kita
sehingga kita bisa mengakomodasikan potensi kita untuk jenis pekerjaan apa yang
paling cocok dengan bakat kita tersebut. Cara identifikasi bisa dilakukan
secara kasat mata dengan orang yang pakar di bidangnya, atau ada juga yang
menggunakan sebuah alat khusus pembaca sidik jari (finger print reader) yang
dihubungkan ke sebuah komputer bersoftware khusus yang kemudian menganalisa
berdasarkan titik-titik yang menjadi acuan. Adapun yang bisa diidentifikasi
adalah mengenai pengendalian logika seseorang, reflek serta perkembangan otak.
Mengenai bentuk dan pola sidik jari yang terdiri dari tiga jenis di atas
memiliki ciri-ciri yang khas yaitu :
·
Whorl (melingkar) yaitu bentuk pokok sidik jari, mempunyai 2
delta dan sedikitnya satu garis melingkar di dalam pattern area, berjalan di
depan kedua delta. Jenis whorl terdiri dari Plain whorl, Central pocket loop
whorl, Double loop whorl dan Accidental whorl.
·
Loop adalah bentuk pokok sidik jari dimana satu garis atau lebih
datang dari satu sisi lukisan, melereng, menyentuh atau melintasi suatu garis
bayangan yang ditarik antara delta dan core, berhenti atau cenderung berhenti
ke arah sisi semula.
·
Arch merupakan bentuk pokok sidik jari yang semua garis-garisnya
datang dari satu sisi lukisan, mengalir atau cenderung mengalir ke sisi yang
lain dari lukisan itu, dengan bergelombang naik di tengah-tengah.
Perkenalan Fingerprint Test
FT
(fingerprint test) alias uji membaca sidik jari adalah metode berlandaskan
dermatoglyphic, ilmu pengetahuan yang usianya ratusan tahun. FT adalah genetik
blueprint.
Dermatoglyphic
dari bahasa Yunani, derma berarti kulit dan glyph yaitu ukiran adalah ilmu
pengetahuan yang berdasarkan teori epidermal atau ridge skill (garis-garis pada
permukaan kulit, jari-jari, telapak tangan, hingga kaki). Dermatoglyphic
mempunyai dasar ilmu pengetahuan yang kuat karena didukung penelitian sejak 300
tahun lalu.
Para
peneliti menemukan epidermal ridge memiliki hubungan yang bersifat ilmiah
dengan kode genetik dari sel otak dan potensi inteligensia seseorang.
Penelitian dimulai oleh Govard Bidloo pada tahun 1685. Lalu, berturut-turut
dilakukan oleh Marcello Malpighi (1686), J.C.A. Mayer (1788), John E. Purkinje
(1823), Dr. Henry Faulds (1880), Francis Galton (1892), Harris Hawthorne Wilder
(1897) dan Noel Jaquin (1958).
Beryl
B. Hutchinson tahun 1967 menulis buku berjudul Your Life in Your Hands, sebuah
buku tentang analisis tangan. Terakhir, hasil penelitian Beverly C. Jaegers
(1974), sidik jari tercermin dalam karakteristik dan psikologi seseorang. Hasil
penelitian mereka telah dibuktikan di bidang antropologi dan kesehatan.
Tahap Fingerprint Test
Untuk
memeriksa kecerdasan Anda lewat sidik jari, awalnya telapak tangan difoto
dengan sebuah kamera yang terhubung pada layar monitor. Selanjutnya, kesepuluh jari
discan pada sebuah alat menyerupai bentuk mouse komputer. Caranya cukup dengan
meletakkan masing-masing ujung jari secara bergantian. Saat itulah, kesepuluh
sidik jari Anda telah terekam dalam seperangkat komputer. Kemudian, seorang FT
analis akan menganalisisnya.
Hasil
seluruh analisis secara detail baru bisa diberikan 5 hari kemudian, menunggu
hasil analisis laboratorium di Singapura. Di Indonesia memang belum ada
laboratorium khusus untuk FT ini.
Saat
hasil lengkap rekam sidik jari diberikan kepada pasien, tim psikolog siap
memaparkan artinya. Untuk informasi, jari kelingking menggambarkan penglihatan.
Jari manis melambangkan pendengaran. Jari tengah berhubungan dengan sentuhan,
keseimbangan, pergerakan serta koordinasi tangan dan kaki. Jari telunjuk
sebagai proses informasi (tangan kiri untuk logika, tangan kanan untuk
pikiran). Ibu jari untuk berpikir dan membuat keputusan.