Doppelganger - Kembaran Ghaib manusia - Pernah mendengar istilah doppelganger?, doppelganger adalah
istilah diuarnegeri yang menyatakan kepercayaan terhadap adanya
fenomena misteri kembaran ghaib atau bayangan diri yang ada pada setiap
manusia.
Fenomena seperti doppelganger ini tidak hanya dikenal diluarnegeri saja, ditanah jawa juga mengenal keprcayaan adanya kembaran ghaib.Orang jawa menyebutnya dengan istilah "sedulur papat limo pancer", dan itu sudah banyak dipercaya sejak dulu hingga sekarang.
Menurut banyak pendapat dari praktisi supranatural, kembaran ghaib tersebut tidak lain adalah jin dari gologan korin."Saudara kembar ghaib" manusia ini akan terus mengikuti kemanapun manusia selama ia hidup.Jika si manusia kembaran sudah meninggal, Jin Korin masih akan akan tetap hidup, karena golongan jin memiliki usia yang jauh lebih lama dari manusia.
Jika ada cerita penampakan hantu dari seseorang yang telah meninggal, bisa jadi penampakan tersebut dilakukan oleh "saudara ghaib" dari org yang meninggal tsb atau makhluk ghaib lain yang ingin mencari sensasi.Karena tidak ada manusia yang meninggal kemudian rohnya gentayangan kesana kemari mengganggu manusia yang masih hidup.Ilmu pengetahuan mempercayai hal seperti ini dengan "eterik", atau energi manusia yang telah mati (kalau tidak salah :)).
Anda jangan mendebatkan fenomena seperti jin korin ini, karena ini adalah suatu hal yang bersifat keyakinan.Semuanya kita kembalikan kepada Allah, sang penguasa ghaib,, Walahualam bhisowabb,,,
Fenomena seperti doppelganger ini tidak hanya dikenal diluarnegeri saja, ditanah jawa juga mengenal keprcayaan adanya kembaran ghaib.Orang jawa menyebutnya dengan istilah "sedulur papat limo pancer", dan itu sudah banyak dipercaya sejak dulu hingga sekarang.
Menurut banyak pendapat dari praktisi supranatural, kembaran ghaib tersebut tidak lain adalah jin dari gologan korin."Saudara kembar ghaib" manusia ini akan terus mengikuti kemanapun manusia selama ia hidup.Jika si manusia kembaran sudah meninggal, Jin Korin masih akan akan tetap hidup, karena golongan jin memiliki usia yang jauh lebih lama dari manusia.
Jika ada cerita penampakan hantu dari seseorang yang telah meninggal, bisa jadi penampakan tersebut dilakukan oleh "saudara ghaib" dari org yang meninggal tsb atau makhluk ghaib lain yang ingin mencari sensasi.Karena tidak ada manusia yang meninggal kemudian rohnya gentayangan kesana kemari mengganggu manusia yang masih hidup.Ilmu pengetahuan mempercayai hal seperti ini dengan "eterik", atau energi manusia yang telah mati (kalau tidak salah :)).
Anda jangan mendebatkan fenomena seperti jin korin ini, karena ini adalah suatu hal yang bersifat keyakinan.Semuanya kita kembalikan kepada Allah, sang penguasa ghaib,, Walahualam bhisowabb,,,
Lebih jauh tentang Fenomena Doppelganger
Doppelganger berasal dari kata Jerman yang berarti "Double
Walker". Istilah ini digunakan untuk merujuk kepada bayangan diri yang
dipercaya menyertai setiap manusia di bumi ini.Fenomena ini berbeda
dengan penampakan hantu. Jika penampakan hantu berarti seseorang melihat
citra orang yang telah meninggal, maka fenomena doppelganger berarti
melihat bayangan seseorang yang masih hidup.
Dalam banyak kasus, Doppelganger dipercaya sebagai tanda-tanda kematian. Konon Ratu Elizabeth I berjumpa dengan bayangan dirinya sendiri sebelum meninggal.
Entah kapan fenomena ini pertama kali muncul. Namun pada tahun 1691, ditemukan catatan mengenai Doppelganger yang ditulis oleh Robert Kirk yang menulis bahwa fenomena ini telah muncul dalam kisah-kisah rakyat Skotlandia dan Irlandia.
Dalam banyak kasus, Doppelganger dipercaya sebagai tanda-tanda kematian. Konon Ratu Elizabeth I berjumpa dengan bayangan dirinya sendiri sebelum meninggal.
Entah kapan fenomena ini pertama kali muncul. Namun pada tahun 1691, ditemukan catatan mengenai Doppelganger yang ditulis oleh Robert Kirk yang menulis bahwa fenomena ini telah muncul dalam kisah-kisah rakyat Skotlandia dan Irlandia.
Doppelganger dan Budaya
Fenomena doppelganger memiliki banyak penjelasan beragam di berbagai
bagian dunia. Di Denmark, ada sebuah kisah yang menyebutkan seekor Troll
(makhluk mitos) menculik seorang wanita hamil dan kemudian menggantinya
dengan doppelgangernya untuk menutupi kejahatannya.
Di dalam tradisi Yahudi, setiap orang dipercaya memiliki malaikat yang berwajah mirip sepertinya yang kadang-kadang muncul dan menampakkan diri.
Di dalam tradisi dan kepercayaan beberapa negara lainnya, doppelganger secara sederhana diartikan sebagai roh jahat yang mengambil rupa seorang manusia.
Teori Dr.Peter Brugger
Di dalam tradisi Yahudi, setiap orang dipercaya memiliki malaikat yang berwajah mirip sepertinya yang kadang-kadang muncul dan menampakkan diri.
Di dalam tradisi dan kepercayaan beberapa negara lainnya, doppelganger secara sederhana diartikan sebagai roh jahat yang mengambil rupa seorang manusia.
Teori Dr.Peter Brugger
Dalam konteks sains, Dr.Peter Brugger dari Zurich University Hospital,
mengajukan teori adanya Doppelganger Syndrom. Sindrom ini, menurut
Dr.Brugger adalah sebuah perasaan dimana seorang pasien amputasi bisa
merasakan kembali adanya anggota badan yang telah hilang.
Dalam kasus Doppelganger, bukan hanya sebagian anggota badan yang dirasakan, melainkan seluruh tubuh "tambahan" dirasakan ada di luar tubuh dan berada diluar kendalinya.
Menurut Dr.Brugger, sindrom ini bisa terjadi ketika syaraf kita mengalami goncangan sehingga kita akan membawa representasi internal diri yang kemudian ditransfer ke dunia luar. Ini biasa terjadi ketika kita sedang mengalami stres, kesepian atau ketika otak kita mengalami luka atau tumor.
Bagi Brugger, fenomena syaraf ini dapat menjelaskan adanya "teman imajiner" yang dialami oleh banyak anak kecil.
Eksperimen Shahar Arzy
Selain Dr.Brugger, penjelasan ilmiah lainnya juga muncul pada September 2006 di Majalah Nature. Majalah itu merilis hasil eksperimen yang dilakukan oleh Shahar Arzy dan rekannya di University Hospital, Jenewa, Swiss.
Mereka tanpa diduga berhasil menciptakan fenomena Doppelganger dengan menggunakan stimulasi elektromagnetik yang diberikan pada otak pasien.
Sang pasien disuruh berbaring diam di atas tempat tidur, lalu, mereka memberikan stimulasi elektrik pada Temporoparietal Junction (TPJ) di otak kirinya.
Ketika stimulasi itu diberikan, dengan segera sang pasien bisa merasakan adanya kehadiran orang lain di tempat itu. Dengan demikian, eksperimen ini membuktikan bahwa fenomena ini mungkin berhubungan dengan terganggunya aktifitas otak.
Menurut Arzy, eksperimen ini mungkin dapat menjelaskan mengenai halusinasi yang sering dialami oleh penderita Schizoprenia atau paranoia.
Penjelasan Dr.Brugger ataupun Shahar Arzy memang dapat menjelaskan pengalaman Lincoln, namun tidak dapat menjelaskan pengalaman Dr.Wescott dan Ms.Sagee.
Misalnya dalam pengalaman Ms.Sagee, mungkinkah 42 orang murid tersebut mengalami gangguan Temporoparietal otak kiri secara bersamaan?
Dalam kasus Doppelganger, bukan hanya sebagian anggota badan yang dirasakan, melainkan seluruh tubuh "tambahan" dirasakan ada di luar tubuh dan berada diluar kendalinya.
Menurut Dr.Brugger, sindrom ini bisa terjadi ketika syaraf kita mengalami goncangan sehingga kita akan membawa representasi internal diri yang kemudian ditransfer ke dunia luar. Ini biasa terjadi ketika kita sedang mengalami stres, kesepian atau ketika otak kita mengalami luka atau tumor.
Bagi Brugger, fenomena syaraf ini dapat menjelaskan adanya "teman imajiner" yang dialami oleh banyak anak kecil.
Eksperimen Shahar Arzy
Selain Dr.Brugger, penjelasan ilmiah lainnya juga muncul pada September 2006 di Majalah Nature. Majalah itu merilis hasil eksperimen yang dilakukan oleh Shahar Arzy dan rekannya di University Hospital, Jenewa, Swiss.
Mereka tanpa diduga berhasil menciptakan fenomena Doppelganger dengan menggunakan stimulasi elektromagnetik yang diberikan pada otak pasien.
Sang pasien disuruh berbaring diam di atas tempat tidur, lalu, mereka memberikan stimulasi elektrik pada Temporoparietal Junction (TPJ) di otak kirinya.
Ketika stimulasi itu diberikan, dengan segera sang pasien bisa merasakan adanya kehadiran orang lain di tempat itu. Dengan demikian, eksperimen ini membuktikan bahwa fenomena ini mungkin berhubungan dengan terganggunya aktifitas otak.
Menurut Arzy, eksperimen ini mungkin dapat menjelaskan mengenai halusinasi yang sering dialami oleh penderita Schizoprenia atau paranoia.
Penjelasan Dr.Brugger ataupun Shahar Arzy memang dapat menjelaskan pengalaman Lincoln, namun tidak dapat menjelaskan pengalaman Dr.Wescott dan Ms.Sagee.
Misalnya dalam pengalaman Ms.Sagee, mungkinkah 42 orang murid tersebut mengalami gangguan Temporoparietal otak kiri secara bersamaan?